Menggali Budaya, Memperkaya Kosakata
Penambahan jumlah lema Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terus diupayakan, salah satunya melalui penyerapan kosakata bahasa daerah, khususnya yang berhubungan dengan kosakata budaya daerah. Sebagai perpanjangan tangan dari Badan Bahasa di Jakarta, Balai Bahasa Kalimantan Selatan (BBKS) tentu saja turut mengambil bagian dalam pengayaan kosakata tersebut. Berbagai kosakata bahasa daerah di Kalimantan Selatan terus diupayakan untuk digali dan diusulkan menjadi bagian dari perbendaharaan lema di KBBI. Tahun 2018 ini, BBKS melakukan pengumpulan data di sejumlah desa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, dari tanggal 15 Januari s.d. 20 Januari 2018.
Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tim Kosakata BBKS mengunjungi sentra pembuatan alat-alat penangkap ikan tradisional di Desa Pihanin Raya, sentra pengrajin pandai besi di Desa Sungai Pinang, dan sentra pembuatan wajan di Desa Tambangan dan Desa Pengadingan. Sementara itu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tim Kosakata BBKS mendatangi sentra pembuatan kue apam di Desa Simpang Bulau, pengusaha madu kelulut di Desa Jatuh, dan pengrajin sapu ijuk di Desa Barikin. Dari berbagai desa tersebut, tim berhasil mengumpulkan sejumlah kosakata yang nantinya akan diusulkan menjadi bagian dari lema di KBBI.
Selain itu, di akhir perjalanan, tidak lupa pula tim mengunjungi perkampungan suku Dayak Pitap di Desa Langkap dan di Desa Anian. Tim berharap akan banyak kosakata bahasa Dayak Pitap yang belum memiliki padanan dalam bahasa Indonesia yang dapat dikumpulkan di kedua desa yang terletak di lereng Pegunungan Meratus tersebut.
“Kosakata yang akan kami usulkan tidak terbatas pada kosakata bahasa Banjar. Kosakata bahasa Dayak pun berpeluang untuk kami usulkan, asalkan kosakata tersebut belum memiliki padanan dalam bahasa Indonesia,” ujar Anasabiqatul Husna selaku Koordinator Pengayaan Kosakata Balai Bahasa Kalimantan Selatan. “Semoga target tahun 2018 ini bisa terpenuhi dan kosakata yang kami usulkan nanti dapat memperkaya perbendaharaan lema di KBBI seperti halnya kosakata yang berasal dari bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia yang telah lebih dulu diserap dan dijadikan sebagai bagian dari kosakata bahasa Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Imam Budi Utomo selaku Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pengayaan kosakata ini. “Program pengayaan kosakata ini terbuka untuk umum. Usulan kosakata bisa diajukan di laman https://kbbi.kemdikbud.go.id bagi pengguna terdaftar,” ucapnya di berbagai kesempatan.
(yuliati puspita sari)