Diseminasi Gerakan Literasi Nasional bagi Guru SD dan PAUD se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan
KANDANGAN – Balai Bahasa Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan Diseminasi Gerakan Literasi Nasional bagi guru SD dan PAUD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2 s.d. 3 Februari 2018. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Sehati Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan tersebut diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas 15 guru SD dan 15 guru PAUD se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kegiatan Diseminasi Gerakan Literasi Nasional di daerah ini bertujuan menyebarkan informasi-informasi yang berkaitan dengan Gerakan Literasi Nasional, salah satunya diisi dengan mendongeng. Banyak hal yang bisa disampaikan melalui dongeng seperti nilai, norma, adat, dan sopan santun. Pemilihan guru-guru sekolah dasar dan Paud sebagai peserta Diseminasi ini tidak lepas dari kedekatan guru dengan anak didik. Melalui kegiatan ini, penanaman budi pekerti yang luhur bisa diterapkan sejak anak usia dini. Harapannya guru-guru SD dan PAUD di Kabupaten Hulu Sungai selatan akan memiliki keterampilan dalam mendongeng sehingga penanaman budi pekerti yang luhur bagi generasi penerus bisa terwujud.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum., Sekretaris Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan, Naparin, M.Pd., narasumber Agus Yulianto, S.S., M.Pd., dan Abdurahman Elhusaini, panitia Balai Bahasa Kalimantan Selatan serta guru-guru PAUD dan SD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai peserta kegiatan. Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan menyatakan dalam sambutannya bahwa mendongeng perlu didiseminasikan kepada guru-guru SD dan PAUD karena guru-guru merupakan ujung tombak Gerakan Literasi Nasional khususnya Gerakan Literasi Sekolah. Beliau berharap guru-guru akan memiliki keterampilan dalam mendongeng. Pada kesempatan itu, beliau mengatakan bahwa guru-guru SD dan PAUD wajib mempunyai keterampilan mendongeng apabila ingin dicintai dan disenangi oleh anak didiknya. Beliau juga menyampaikan bahwa materi akan disampaikan oleh narasumber. Beliau berharap hasil akhir dari kegiatan diseminasi ini adalah anak-anak didik bisa menyerap nilai-nilai luhur yang ada di dalam dongeng.
Kegiatan Diseminasi Gerakan Literasi Nasional di daerah dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Naparin, M.Pd. Melalui sambutannya, Sekretaris Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap langkah yang yang dilakukan oleh Balai Bahasa Kalimantan Selatan. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Dinas Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berhalangan hadir pada acara pembukaan karena beliau sedang menjalankan ibadah umrah di tanah suci Mekah. Naparin berharap bahwa kedepan akan ada lagi kegiatan lain yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Kalimantan Selatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan seperti penulisan cerpen. Beliau berharap karya anak-anak bisa mendapatkan penghargaan melalui penerbitan karena akan menumbuhkan rasa bangga bagi siswa apabila karyanya diterbitkan.
Kegiatan ini diisi oleh beberapa narasumber yang terdiri dari Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan, Drs. Imam Budi Utomo, Agus Yulianto, S.S., M.Pd. yang merupakan karyawan Balai Bahasa Kalimantan Selatan, dan salah satu sastrawan dari kota Martapura yaitu Abdurahman Elhusaini. Materi yang diberikan terdiri dari sembilan program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa disampaikan langsung oleh Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum., sedangkan Agus Yulianto, S.S., M.Pd., menyampaikan materi teori Mendongeng sebagai Media Pendidikan Karakter. Materi yang disampaikan berisi pengertian dongeng, manfaat dongeng, pentingnya dongeng bagi anak, pilar karakter dasar, penanaman sepuluh karakter lewat sekolah dan kekayaan cerita di Kalimantan Selatan. Abdurahman Elhusaini memberikan materi Olah Nafas, Olah Vokal dan Pembentukan Karakter dalam Mendongeng serta Praktik dalam Mendongeng. Kegiatan ini meraih antusiasme peserta yang hadir dari berbagai Sekolah Dasar dan PAUD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Latar belakang guru PAUD dan guru SD berhubungan langsung dengan literasi di sekolah yakni literasi anak dengan mendengarkan dongeng.
(wahdanie rakhman)