Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Tabalong
TANJUNG — Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi pada 4 dan 5 Agustus 2022 di Kabupaten Tabalong.
Kegiatan yang bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong, Herwandi, S.Pd., M.A.P. Dalam kesempatan tersebut, Herwandi menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat baik untuk menambah pengetahuan para penggerak literasi yang ada di Kabupaten Tabalong.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan karena telah memilih kabupaten kami sebagai salah satu tempat pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan literasi ini. Semoga ke depannya akan ada kegiatan semacam ini lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubbag Umum Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Mangara Siagian, S.E., yang juga menghadiri kegiatan tersebut mengemukakan bahwa salah satu tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan para pegiat komunitas penggerak literasi dalam menyusun program komunitas literasi yang kreatif. Menurutnya, kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Pemutakhiran Profil Komunitas Penggerak Literasi yang telah dilaksanakan pada akhir Maret lalu.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dari 3 kegiatan sejenis yang akan kami laksanakan di kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan, yakni Hulu Sungai Utara dan Tanah Laut,” tambahnya
Peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang. Para peserta merupakan perwakilan dari PKBM, perpustakaan desa, dan komunitas literasi mandiri yang ada di Kabupaten Tabalong.
Narasumber kegiatan ini ialah Musdalipah, S.S., M.Pd. yang merupakan Koordinator KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan.
Ada 3 materi yang disampaikan oleh narasumber dalam kegiatan ini, yakni (1) Pengenalan Literasi; (2) Program Kreatif Komunitas Literasi; dan (3) Literasi Inklusi Sosial.
Materi Pengenalan Literasi berisi tentang berbagai pengetahuan terkait dengan latar belakang Gerakan Literasi Nasional dan 6 literasi dasar. Sementara itu, melalui materi Program Kreatif Komunitas Literasi, Musdalipah berbagi pengetahuan tentang berbagai hal yang dapat dilakukan dalam menyusun program literasi di komunitas masing-masing. Kedua materi ini disajikan pada hari pertama kegiatan. Kemudian, pada hari kedua kegiatan, materi yang dijasikan ialah Literasi Inklusi Sosial. Literasi inklusi sosial ini berkaitan dengan pemberdayaan/pelibatan masyarakat dalam komunitas literasi untuk meningkatkan pemasukan/penghasilan ekonomi keluarga.
Seluruh peserta tampak sangat bersemangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dari awal hingga akhir. Para peserta merasa kegiatan ini dapat menginspirasi dan memotivasi dalam menggiatkan budaya literasi di masyarakat, terutama saat pembahasan materi Literasi Inklusi Sosial.
Selain menerima materi, peserta juga menyelesaikan tugas praktik baik yang diberikan narasumber. Dua orang peserta mewakili TBM Misbahul Wathan (Kecamatan Pugaan) dan Rihal Official (Kecamatan Tanjung) tampil mempresentasikan hasil dari tugas praktik baik yang telah mereka selesaikan.
(yps)