Balumbaan
Balumbaan karya Normayanti ini adalah satu dari sejumlah buku cerita anak dwibahasa yang disiapkan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menunjang pemenuhan buku bacaan bahasa daerah dan Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
Buku cerita ini berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika serta kearifan lokal. Buku cerita dwibahasa ini diterjemahkan dan ditelaah oleh berbagai pihak.
Buku ini hadir untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
SINOPSIS
Di Kalimantan banyak sungai. Kampung Bintang Ara terletak di tepi sungai. Sepulang mengaji, anak-anak mandi di sungai. Aman dan Rifai akan ikut bermain di sungai. Mereka datang paling akhir. Teman-temannya sudah lama mandi. Mereka berdua mengambil daun anak pinang dan diikat di kaki, tangan, serta kepala. Aman dan Rifai naik ke lanting. Keduanya terlihat lucu. Teman-temannya tertawa terbahak-bahak karena Aman dan Rifai bertingkah aneh. Kaki, tangan, dan kepala diikat dengan daun pinang. Seorang temannya bertanya kegunaan daun anak pinang. Aman menjawab untuk menakuti ikan buntal. Berjam-jam anak-anak asyik sekali berenang dan bermain air. Tiba-tiba, Udin berteriak. Kaki Udin digigit buntal ucap Aman. Aman secepatnya lari ke tebing. Ia mengambil pucuk pisang. Setelah itu, ia mengambil batu dan menumbuk pucuk pisang itu. Secepatnya ia membalurkan pucuk pisang itu di kaki Udin yang terluka. Tiga hari kemudian, Udin mendatangi Aman. Jalannya pincang. Ia berterima kasih telah ditolong Aman.
Buku cerita berjudul Balumbaan ini dapat dibaca diĀ sini.