Menyadap Pohon Karet
Menyadap Pohon Karet karya Misdayani ini adalah satu dari sejumlah buku cerita anak dwibahasa yang disiapkan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menunjang pemenuhan buku bacaan bahasa daerah dan Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
Buku cerita ini berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika serta kearifan lokal. Buku cerita dwibahasa ini diterjemahkan dan ditelaah oleh berbagai pihak.
Buku ini hadir untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
SINOPSIS
Ibu meletakkan pisau sadap ke dalam butah. Ibu akan pergi ke kebun karet. Yanur ingin ikut menyadap tetapi dilarang ibunya. Yanur membujuk ibunya. Akhirnya Ibu Yanur mengizinkan. Ibu mengenakan butah ke punggung Yanur. Yanur senang sekali ketika sampai di kebun. Dia takjub melihat luasnya pohon karet. Ibu menunjukkan pisau sadap. Ibu mengajari Yanur menyadap. Pisau sadap ditempelkan pada kulit pohon karet. Pisau ditarik dari kiri atas miringkan ke kanan bawah. Ibu menyuruh Yanur sambil menunjuk pahat. Yanur mencoba pelan-pelan. Lumayan bisa menyadap lima pohon. Cuacanya agak mendung. Yanur dan ibunya cepat-cepat menuang cuka ke dalam cawan. Tak lama kemudian hujan menderu. Untung hujannya sebentar saja. Getahnya beku setelah diberi cuka. Ibu kemudian mengeluarkan getah dari dalam cawan. Getah yang kehujanan tidak beku karena tercampur banyak air. Ibu mengajak Yanur pulang. Yanur berterima kasih sudah diizinkan ikut menyadap.
Buku cerita berjudul Menyadap Pohon Karet ini dapat dibaca diĀ sini.