Tampuyak Durian
Buku cerita anak dwibahasa berjudul Tampuyak Durian karya Muhammad Nawawi ini adalah satu dari sejumlah buku cerita anak dwibahasa yang disiapkan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menunjang pemenuhan buku bacaan bahasa daerah dan Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Penerjemahan menghadirkan buku-buku menarik untuk para sahabat bahasa dan sastra di Provinsi Kalimantan Selatan. Buku-buku ini bertujuan menginternasionalkan bahasa dan budaya Indonesia serta mendukung bahan bacaan anak. Cerita dalam buku ini mengajak pembacanya untuk berpikir kreatif, berani mencoba hal-hal baru, berinteraksi dengan alam, dan belajar budaya tradisional.
SINOPSIS
Udin gemar makan buah durian. Pada suatu hari Udin bersama pamannya pergi ke kebun durian milik saudara mereka. Di sana mereka disuguhi beberapa buah durian. Udin sangat senang sekali. Melihat banyaknya buah durian, Udin bertanya apakah buah tersebut dijual semua. Julak Ipat pun menjawab bahwa buah durian tersebut juga dimanfaatkan untuk dikonsumsi, salah satunya dibuat tempoyak. Udin pun tertarik untuk mengetahui lebih lanjut proses pembuatan tempoyak. Akhirnya, Udin berkunjung ke rumah neneknya. Di sana ia diajari neneknya bagaimana proses membuat tempoyak. Proses awal adalah memilih daging buah durian yang baik sampai pemberian garam. Udi n sangat senang sekal i dapat memahami proses pembuatan tempoyak. Suatu saat, ia berharap dapat belajar membuat makanan tradisional banjar lainnya bersama nenek.
Buku cerita berjudul Tampuyak Durian karya Muhammad Nawawi ini dapat dibaca diĀ sini.