Babuhayaan di Ari Sanja
Buku cerita anak dwibahasa berjudul Babuhayaan di Ari Sanja karya Maulida Fitriani ini adalah satu dari sejumlah buku cerita anak dwibahasa yang disiapkan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menunjang pemenuhan buku bacaan bahasa daerah dan Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Penerjemahan menghadirkan buku-buku menarik untuk para sahabat bahasa dan sastra di Provinsi Kalimantan Selatan. Buku-buku ini bertujuan menginternasionalkan bahasa dan budaya Indonesia serta mendukung bahan bacaan anak. Cerita dalam buku ini mengajak pembacanya untuk berpikir kreatif, berani mencoba hal-hal baru, berinteraksi dengan alam, dan belajar budaya tradisional.
SINOPSIS
Cerita ini adalah cerita permainan anak-anak dari Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah Martapura. Nama permainan ini adalah “Babuhayaan”. Permainan ini dimainkan dengan beberapa orang, dimana anak yang kalah akan menjadi tokoh utama. Anak-anak lainnya menjadi lawan main dan berdiri tepat mengelilingi atau berseberangan. Sedangkan anak yang kalah akan berdiri di tengah untuk menjaga sandal yang dianggap telur dari buaya tadi. Cerita ini juga mengangkat kebiasaan orang Martapura yang setiap sore menuju Magrib pasti mengumandangkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Pada suatu sore, Inur bermain “Babuhayaan” bersama teman temannya. Mereka bermain hingga lupa dengan waktu, padahal mereka semua telah diwanti-wanti orang tua mereka agar tidak
bermain di luar sampai hari mendekati senja. Bagaimana serunya permainan “Babuhayaan” itu hingga membuat mereka jadi lupa waktu? Lalu, apa yang akan terjadi dengan Inur dan kawan-kawan yang tidak mengindahkan pesan orang tua mereka?
Buku cerita berjudul Babuhayaan di Ari Sanja karya Maulida Fitriani ini dapat dibaca di sini.